SPIRITSUMBAR.com, Agam – Laksamana Pertama TNI Hargianto, SE., MM.,M.Si. (Han) Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) II Padang resmi dikukuhkan menjadi Datuk Bagindo Malano Hitam setelah mendapatkan persetujuan kesepakatan kaum suku Pisang Jirek, Jorong Cingkariang, Kenagarian Cingkariang, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Terhitung Ahad (28/8/2021) Hargianto resmi dipanggil Datuak Bagindo Malano Nan Hitam. Bak kata pepatah Minang, ketek basabuik namo, gadang basabuik gala (Kecil dipanggil nama, sudah besar dipanggil gelar.
Datuak Bagindo Malano Nan Hitam merupakan gelar yang sudah 120 tahun dilipat oleh kaum suku Pisang Jirek.
Namun gelar tersebut kembali dipakai Laksamana Pertama TNI Hargianto, menjadi pembangkit batang terandam.
Tonton video Adzan Pak Nasrul Abit Bikin Nangis
“Pak Hargianto Datuk Malano Nan Hitam jenderal bintang satu, menjadi penghulu pembangkit gelar terendam selama 120 tahun, rang Banuhampu harus bangga,” ujar Ketua LKAAM Sumbar Sayuti yang memasangkan selempang penghulu dan memimpin janji setia sebagai penghulu.
Mangangkat kabasaran Datuk Bagindo Malano Nan Hitam Suku Pisang Jirek Cingkariang mambangkik batang tarandam malewakan gelar ini digelar di halaman Masjid Jamik Jorong Cingkariang dihadiri Gubernur Mahyeldi yang mengukuhkan Laksamana bintang Satu Hargianto sebagai Datuak Bagindo Malano Nan Hitam.
Di Jorong Cingkariang, Kanagarian Cingkariang Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam, ini satu suku tiga datuk.
Bagindo Malano Nan Putih, Hitam dan Kuning, Payung Panji Datuk Bagindo Malano Nan Hitam kini resmi menaungi Danlantamal Laksamana Pertama Hargianto yang proses melewakannya disaksikan Gubernur Sumbar Mahyeldi dan Bupati Agam Andri Warman, Ahad, 29/8/2021.
Hargianto Dt Malano Nan Hitam menjadi ka pai tampek batanyo, ka bapulang ka barito dan menjadi kayu gadang di tangah koto.
Mahyeldi pada sambutannya ada karakteristik orang minang, yakni semua masalah selesai di lapau atau warung.
“Di Lapau orang minang itu berdiskusi apa saja masalahnya dan biasanya semua maslaah selesai. Orang minang itu ditempa berdikusi di lapau. Jadi fakta sejarah negeri ini membuktikan tokoh pendiri republik banyak berada di minang dulunya,” ujar Mahyeldi pada sambutan diacara malewakan gelar Danlantamal II Laksama Pertama Hargianto.
Menurut tokoh muda perantau Cingkariang Ferri Siswanto, Laksamana TNI Hargiato sejak Sabtu sudah dipasangkan saluak, sarung bugis dan sendal (terompa datuk) dan tongkat datuk.
“Uda Anto (nama kecil Hargianto) sejak Sabtu seminggu lalu sudah berbaju kebesaran penghulu. Hari ini alek atau melewakan Laksamana Pertama TNI Hargianto Datuk Bagindo Malano Nan Hitam,” ujar Ferri Siswanto.
Laksamana Pertama merupakan lulusan Akademi TNI Angkatan Laut Angkatan XXII atau lulusan tahun 1987.
Datuk Bagindo Malano Nan Hitam sudah berbagai penugasan dilalui, mulai dari kapal perang sebagai Komandan KRI Silas Papare no lambung 386 di pangkalan dan di staf.
Laksamana bintang satu asli putra daerah jorong Cingkariang kanagarian Cingkariang Kabupaten Agam Anto panggilan akrab Laksamana bintang satu ini, merupakan sosok yang cukup dikenal dekat dengan semua lapisan masyarakat.
“Sudah saatnya untuk mengabdi lagi ke keluarga besar pasukuan, manjadi batang kayu gadang tadi,” ujar Hargianto merupakan anak dari pasangan Hj Darnis Almarhumah dan Bapak H Bahar Sutan Baheram Almarhum.
Wali Nagari Cingkariang mengucapkan selamat kepada kaum suku pisang Datuk Bagindo Malano Nan Hitam telah diangkat menjadi datuk.
“Semoga selalu dapat memberikan manfaat kepada anak kemanakan di Nagari Cingkariang khususnya dan umumnya adat serta budaya Sumatera Barat,” ujar Wali Nagari Cingkariang.
Bupati Agam Andri Warman MM mengatakan, pihaknya menyambut baik alek pengangkatan datuk suku Pisang Nagari Cingkariang, karena telah mendorong salah satu Visi dan misi Agam melestarikan adat dan pusako.
“Saya mengucapkan selamat kepada Danlantamal II Hargianto telah diamanahkan menjadi Penghulu suku pisang,” ujar Andri Warman.
Menurut Andri Warman, tugas pokok seorang Penghulu merupakan memelihara harta pusaka dan anak kemanakan.
“Semoga menjadi amal indah dan bermanfaat untuk anak kemanakan dan Pemkab Agam,” ujarnya.
Gubernur Sumatera Barat mengatakan, setelah reformasi langkah monumental Provinsi Sumatera Barat kembali ke Nagari.
“Ranah Minang adat dan Budaya akan tetap terjaga berkat peran Penghulu di Nagari. Penghulu dapat mendorong pemerintah menjalankan roda pemerintahan dalam menyelesaikan masalah di Sumbar,” ujar Gubernur
Menurut Gubernur, tokoh Minang tercatat dalam sejarah menghadirkan tokoh nasional dan Internasional berasal dari Nagari.
“Kita akan perkuat keberadaan Nagari dan orang berperan dalam Nagari sehingga dapat memberikan kontribusi ke Nagari. Semua masalah dapat selesai di Lapau, karena lapau berlajar beradu argumen serta berlajar diplomasi,” ujar Mahyeldi (jps)