SPIRITSUMBAR.com, Padang – Hari gini masih palak – palak. Namun, hal ini masih dilakukan pria yang mengaku bernama Izet.
Video pemalakan dan pemukulan yang diduga terjadi di tempat pemuatan semen di komplek PT Semen Padang, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Dalam video tersebut, pelaku menjadikan para sopir truk, menjadi korban. Izet meminta uang untuk beli minuman (minuman keras.red) sebanyak Rp 50 ribu. Namun, jumlah tersebut tidak disanggupi korban. Korban berdalih, hanya memiliki uang sebagai bekal ke Pekanbaru.
Tonton Video Pemalakan di Semen Padang
Dalam video berdurasi 4 menit 37 detik itu Izet juga bercarut pungkang. Sekali kali, dalam video yang diupload akun Facebook, Galigaman Sangir, pelaku menampar si sopir.
“Ndak ado urang yang ndak amuah agiah pitih ka den di siko dek ang (tidak ada orang yang tidak mau memberi uang ke saya di sini, jelas kamu),” ujar preman kepada sopir truk dengan nada keras.
Si sopir di dalam video sempat memohon dan menjelaskan bahwa uang yang tersisa hanya untuk pegangan jalan ke Pekanbaru. Setelah menjelaskan uang tersisa hanya Rp500 ribu, preman itu malah kembali mengeluarkan kata-kata kotor.
Sang sopir juga kembali mendapatkan tamparan dan baju ditarik untuk diminta turun dari kemudi. Si preman mengaku meminta uang untuk membeli minuman keras.
“Astagfirullah, ndak do pitih do, da. Payah ngecek jo, uda. Ko pitih ketek ado nyo, da. Rp10 ribu nyo. (Astagfirullah, tidak ada uang lagi bang. Susah ngomong sama, abang. Ini uang kecil ada cuman, bang. Rp10 ribu cuman,” kata si sopir.
Meski sudah berniat memberikan uang Rp10 ribu, preman ini malah kembali meminta uang tambahan dengan besaran yang sama. Sang sopir tampak mencari uang lagi yang ada di sela-sela kemudi.
Dalam video itu, sopir sempat menanyakan kalau setiap masuk terus diminta uang. Preman pun menjawab bukan setiap masuk, namun ketika ingin minum (minuman keras). Preman ini mengaku dirinya rata meminta kepada sopir lainnya.
Bagaimana, ending video yang telah menyebar ke berbagai grup media sosial ini? Sama sama kita tunggu.