Kedelai Melejit, Pedagang Tahu Menjerit

oleh

SPIRITSUMBAR.com, Dharmasraya – Meroketnya harga kacang kedelai, akibatnya usaha tahu dan keripik tempe mengeluh di Kabuputen Dharmasraya, Sumatera Barat. Apa lagi saat ini dalam ekonomi sulit di masa pandemi Covid-19.

Pantuan di lapangan rumah industri tahu, di daerah Kampung Baru, Nagari Sikabau, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, pada Selasa (1/6/2021) mengurangi produksi tahu. Untuk tetap memproduksi tahu yang dijual pada konsumen di pasar.

Dengan naiknya harga kacang kedelai membuat pemilik rumah industri tahu mengeluh.

Hj Eni (69 tahun) pemilik pabrik tahu di Kampung Baru, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, mengatakan. dalam berapa bulan ini, harga kacang kedelai merangka naik. Biasanya harga Rp 5 ribu hingga Rp 7 ribu saat ini harganya Rp 11 ribu hingga Rp 15 ribu per kilo.

Dengan naiknya harga kacang kedelai perlu disiasati dengan mengurangi atau tahu ukuran kita perkecil dan tidak seperti biasanya.

“Untuk menutupi upah karyawan kalau untuk untungnya belum ketemu lagi. Saat ini kita tetap berproduksi dan tetap meunggu harga kacang kedelai turun lagi,dan Produksi tempeh mulai normal lagi.

“Kami berharap kepada pemerintah untuk menstabilkan harga kacang kedelai supaya kami dari pengerajin rumahan pabrik tahu dan tempe ini biasa memenuhi kebutuhan keluarga. Apalagi di masa yang sulit ini dalam masa pandemi covid 19, ujarnya (Eko)

Menarik dibaca