Wacana Impor Beras, Nevi Zuairina : Kejadian Tahun 2019 Harus Jadi Pelajaran

oleh

SPIRITSUMBAR. com, Jakarta – Anggota Komisi VI DPR, Hj. Nevi Zuairina menanggapi rencana pemerintah yang akan membuka kran impor beras sebesar 1 juta ton dalam waktu dekat.

Menurutnya, hal ini merupakan sebagai kebijakan yang kontradiksi atau bertolak belakang dengan situasi yang seharusnya.

Nevi berpendapat bahwa semua data menunjukkan bahwa stok beras dan semua prediksi pada beberapa bulan ke depan sangat aman. Sehingga tidak ada alasan untuk membuka kran impor sebesar 1 juta ton dalam waktu dekat.



“Kementerian perdagangan mesti sinkron dengan kementerian teknis dalam hal ini kementan (Kementerian Pertanian.red). Bahkan data BPS menunjukkan stok beras nasional hingga akhir Desember 2020 sebanyak 7.389.575 ton. Sebentar lagi kan panen raya, Untuk apa impor sejuta ton ini”, kata Nevi mempertanyakan.

Politisi PKS ini sudah mulai melihat gejolak di masyarakat yang menentang rencana impor beras ini. Bahkan yang sangat miris menurut dia adalah adanya petani yang dalam satu kawasan mengeluh gabahnya dihargai Rp 1.400, per Kg.

“Seharusnya pemerintah lebih mementingkan menyelamatkan petani dengan membeli gabah mereka dengan harga yang layak sesuai HET (Harga eceran tertinggi.red). Ini kok malah impor kan jelas merupakan sebuah kontradiksi kebijakan tataniaga,” ketus Nevi.

Menarik dibaca