SPIRITSUMBAR.com, Padang – Bicara pariwisata berarti bicara cita rasa dan imajinasi. Kenapa orang harus datang ke suatu daerah destinasi wisata? Ya itu tadi, ingin menuntaskan cita rasa dan imajinasi dari kunjungan ke tempat tersebut.
Demikian disampaikan Dr Naslindo Sirait, mantan Kepala Bappeda Kabupaten Kepulauan Mentawai, saat acara Diskusi Tigabelasan Jaringan Pemred Sumbar (JPS) dengan tema “Strategi Booming Pariwisata Sumbar di Masa Pandemi”, di Aula Istana Gubernuran Sumbar, Jl Sudirman Padang, Sabtu (13/2/2021 ).
Menyangkut cita rasa dan imajinasi itu, dia mencontohkan Bali yang kaya dengan seni dan budaya, sehingganya banyak orang yang ingin datang ke sana. “Seni dan budaya itu adalah jiwanya pariwisata. Salah satu keunggulan Bali itu terletak di sana,” ujar Naslindo.
Inilah yang perlu dikembangkan jika ingin pariwisata Sumbar itu maju. Seni dan budaya sesuai dengan kearifan lokal, dibina agar bisa menjadi daya tarik bagi para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Bagaimana membangun ekosistem pariwisata yang terintegrasi itu yang harus dilakukan oleh semua pihak. Pemerintah, menurut Naslindo, cukup sebagai regulator saja dengan mendorong pelaku usaha di depan.
“Tetapi dengan pengembangan pariwisata tadi, jangan sampai terjadi ketimpangan di daerah yang menjadi kawasan pariwisata. Dimana masyarakat lokal tetap saja miskin, yang kaya hanya para pelaku wisatanya,” tutur Naslindo, yang sekarang pindah menjadi pejabat di Pemprov Sumut.