Guru Idaman Siswa

oleh

Imam al-Ghazali dalam bukunya Ayyuhal walad mengnologikan, guru bagaikan minyak wangi. Seorang guru itu harus wangi dengan ilmunya dan menyebarkan wewangian kepada lingkungan yang ada disekitarnya, ia menjadi aromatherapi bagi masyarakat yang haus dengan ilmu pengetahuan dan nasehat yang berharga.

Imam al-Ghazali juga menyebut guru sebagai orang besar. Dia mengumpamakan bagaikan matahari yang menerangi dan memberikan kehidupan bagi manusia.

Untuk menjadi digugu dan ditiru atau bagaikan minyak wangi, seorang guru tentu memiliki berbagai persyaratan yang pada akhirnya akan menjadi guru idaman.

Sebagai guru idaman harus mampu menjadi sahabat dan teman berdiskusi. Lebih mendorong siswa untuk berkreasi dan mengembangkan bakat serta ilmu pengetahuannya. Mengingat tantangan kehidupan yang dihadapi siswa juga terus berkembang. Kedekatan emosi dengan siswa harus dibangun agar ilmu yang disampaikan bisa diterima siswa.



Seorang guru idaman juga harus menguasai materi pelajaran. Oleh sebab itu, guru harus memiliki referensi yang banyak. Bukan hanya belajar dari satu sumber.

Tak kalah penting, cara mengajar juga harus variatif dan selalu berbeda. Ini penting sekali untuk membuat siswa tidak bosan. Lakukan cara yang selalu berbeda setiap masuk kelas.

Menarik dibaca