Padahal dalam Surat Edaran (SE) Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Sekjen Kemdikbud) No. 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease ( Covid-19) disebutkan bahwa kegiatan belajar dari rumah dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik. Tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum.
Artinya disaat pandemi, hasil belajar anak tidak bisa dituntut sama kualitasnya dengan pembelajaran dalam keadaan normal. Yang terpenting anak bisa mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna. Selain itu diharapkan juga orang tua bisa menekankan pembentukan karakter anak yang selama ini diajarkan di sekolah. Dengan mengambil alih tugas anak, disadari atau tidak orang tua sudah mengajarkan perilaku yang tidak jujur kepada anak.
Sebenarnya sah-sah saja membantu tugas anak, tapi bentuknya kolaborasi. Bukan mengambil alih sepenuhnya. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan orang tua dalam membimbing anak belajar di rumah.
Pertama, beri kepercayaan pada anak. Orang tua harus percaya dengan kemampuan anaknya. Oleh karena itu biarkan anak mendapatkan pegalaman belajarnya sendiri. Biarkan anak melakukan bagian yang memang dapat dilakukannya. Beri ide pemecahan masalah disaat anak mengalami kesulitan sehingga anak bisa berkembang dan berproses. Karena pada dasarnya proses itu lebih berharga dari pada sekedar hasil.