SPIRITSUMBAR.COM, Padang – Verba volant scripta manent_. Pepatah Latin itu berarti bahwa segala yang terucap akan menguap, menghilang bersama udara, sementara segala yang tertulis akan tetap ada, membeku bersama waktu.
Sejalan dengan pepatah itu, manusia mudah lupa. Nasrul Abit sepertinya memahami itu. Karena itu, dalam setiap pertemuan dengan masyarakat sejak awal kampanye, calon Gubernur Sumbar itu selalu membawa buku catatan. Di buku itu ia mencatat semua aspirasi, permintaan, dan keluhan. Dengan begitu, tak satu pun aspirasi masyarakat yang terlewatkan.
Sejak awal kampanye sudah tiga buah buku binder A5 Nasrul Abit penuh dengan catatan aspirasi dari masyarakat. Pada awal kampanye, mantan Bupati Pesisir Selatan dua periode itu membawa buku berwarna cokelat dan terakhir buku bersampul hijau. Biasanya buku dan pena itu mulai ia goreskan saat sesi tanya jawab dengan masyarakat.
“Setiap pertemuan dengan siapa saja selalu saya catat, mulai dari nama yang bertanya, apa yang disampaikannya, permintaannya dan sarannya,” ujar Nasrul Abit, Rabu (18/11/2020).
Bagi Nasrul Abit, buku catatan itu dan aktivitasnya mencatat harapan dan keluhan masyarakat dalam kampanye bukan pencitraan atau pura-pura peduli terhadap masyarakat.