Kisah Penjual Sapu Lidi, Tanpa Sadar Curhat ke Nasrul Abit

oleh

SPIRITSUMBAR.COM, Padang – Rosa (38) terkesiap ketika seorang bapak berpakaian rapi turun dari mobil bagus. Bapak itu lalu menghampiri sembari menanyakan kabarnya.

Saat itu Rosa sedang tidur-tiduran di trotoar jalan dekat persimpangan Masjid Raya Sumatera Barat, Padang, Jumat (23/10/2020).

Sinar matahari yang begitu terik membuatnya beristirahat sejenak dari aktivitas berjualan sapu lidi. “Ibu baik-baik saja? Saya kebetulan lewat dan melihat ibu tertidur di trotoar. Lelah sekali kelihatannya,” kata bapak itu.



Mendengar pertanyaan si bapak yang tampak perhatian itu, Rosa tanpa sadar mencurahkan isi hatinya. Ia mengeluhkan semua kesulitan hidup yang dialaminya.

“Saya jualan sapu lidi dari pagi. Sampai siang ini belum seorang pun yang membeli. Rumah saya jauh di Pariaman. Makanya saya tiduran dulu di pinggir jalan melepas lelah,” ucapnya.

Rosa menuturkan bahwa suaminya seorang nelayan yang memiliki penghasilan kecil. Kondisi itu membuatnya harus ikut membanting tulang untuk menafkahi keempat anaknya.

“Tiga anak saya sudah sekolah. Biayanya besar karena kini harus beli-beli pulsa internet pula untuk belajar mereka,” katanya dengan nada mengeluh.

Mendengar curhatan itu, si bapak tergerak untuk membantu dengan membeli beberapa buah sapu. Rosa sangat berterima kasih kepada bapak baik hati itu. Saking bahagianya, ia sampai lupa menanyakan siapa nama bapak itu.

Menarik dibaca