Kepala dalam mengelola sebuah instansi atau lembaga sebenarnya bertujuan untuk meningkatkan mutu. Mutu yang dimaksud meliputi berbagai aspek, seperti mutu layanan, mutu pengelolaan, mutu sarana dan prasarana, serta mutu dari segenap sumber daya yang ada di instansi yang dipimpinnya.
Untuk bisa mengelola dengan baik, sebuah instansi memerlukan seorang kepala. Lebih dari itu, kepala yang yang dituntut adalah yang memiliki jiwa sebagai pemimpin.
Seorang pemimpin yang baik harus bekerja dengan hati. Pemimpin yang bisa mendengarkan suara hati dan mengerti akan perasaan orang-orang yang dipimpinnya, bukan kepala yang bersikap sebagai penguasa yang mementingkan dirinya sendiri.
Dalam sebuah instansi, sejuta angan ditompangkan staf atau karyawan terhadap pimpinannya dalam rangka mengembangkan kompetensi dan karirnya dimasa yang akan datang.
Pemimpin yang baik harus mau mengintroskpesi diri dan mau mengakui kesalahannya.Tidak mungkin pemimpin selalu benar, karena pemimpin juga manusia.
Walaupun keadaan ini sangat sulit dilakukan, tetapi harus bisa dilaksanakan oleh seorang pemimpin dengan lapang dada, meskipun berat dan bertentangan dengan wibawa serta perasaan sang pemimpin itu sendiri. Disinilah letak susahnya menjadi seorang pemimpin dibandingkan menjadi seorang kepala.