Spiritsumbar.com, Padang – Kaya tidak mesti punya rumah besar atau mobil mewah. Tidak mesti pula punya pekerjaan wah atau harta berlimpah. Namun, kaya itu identik dengan ikhlas dan berharap pada keridhaan Allah.
Fa-biayyi alaa’i Rabbi kuma tukadzdzi ban (Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?)
Hal itulah yang ada pada Darmiyati seorang buruh cuci yang datang dari rumah ke rumah untuk meraih rezeki. Perempuan 62 tahun itu, tetap optimis dan yakin, Allah akan mengabulkan niat yang telah terbersit dalam hati untuk mendapatkan keredhaan Allah dengan melaksanakan ibadah kurban.
“Uang saya kumpulkan dari hasil kerja setiap bulannya, sejak 3 tahun silam. Rencana tahun kemaren, tapi karena anak akan menikah terpaksa saya tunda tahun ini,” ujar Tek Mi panggilan akrabnya, saat menyerahkan uang sebesar Rp 1.950.000,- sebagai peserta kurban di Masjid Al Quwait Kelurahan Banuaran Nan XX, Kecamatan Lubuak Bagaluang, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, Kamis, 9 Juli 2020.
Dengan wajah berbinar dan gemetar, Tek Mi mengeluarkan uang dalam dompet lusuh yang cukup besar. Maklum, uang tersebut terbilang banyak lantaran dikumpul sedikit demi sedikit selama 3 tahun.
Namun, dia tak sanggup menghitung dan harus dibantu Ketua Majelis Taklim Masjid Al Quwait, Zetri Murni. Bahkan, kwitansi tanda terima sebagai peserta kurban yang diserahkan panitia, dipandanginya dengan tetesan air mata bahagia.