Spiritsumbar.com, Jakarta — Pakar otonomi daerah, Prof. Dr. Drs. H. Djohermansyah Djohan, MA atau yang akrab disapa Prof Djo turut berkomentar terhadap video Presiden Joko Widodo yang menampilkan kemarahannya pada sejumlah menteri, mengancam reshuffle kabinet, hingga pembubaran lembaga, dalam rapat terbatas para menteri 18 Juni silam.
Pihak istana baru merilis video tersebut sepuluh hari kemudian, 28 Juni 2020. Prof Djo mengatakan lumrah bila pemimpin memarahi anak buahnya, agar efektif harus ada sanksi tegas. Berikut komentar lengkap Guru Besar IPDN ini yang dirilis pada dinding akun Facebooknya (29/06) yakni sebagai berikut :
“KEMARAHAN PEMIMPIN
(Djohermansyah Djohan, Guru Besar IPDN, Dirjen Otda 2010-2014, Pj. Gubernur Riau 2013-2014, Deputi Politik Setwapres RI 2005-2010)
Beredar pidato Presiden Jokowi di media tadi malam sedang memarahi para menteri dengan berapi-api.
Sebetulnya, lurah, camat, bupati/walikota, gubernur, dan presiden sekalipun biasa saja bila marah kepada anak buah.
Adapun yang tidak biasa bila para pemimpin pemerintahan marah kepada rakyat yang memberikan pendapat dan nasehat. Karena sejatinya rakyatlah atasan dari pemimpin pemerintahan.
Pemimpin marah lazimnya karena anak buah tidak bekerja dengan baik. Ancaman Covid 19 yang membahayakan 267 juta jiwa rakyat Indonesia tidak ditangani anak buah dengan tepat, cepat, dan seksama. Lain yang diminta presiden, lain pula yang dikerjakannya. Lain yang gatal, lain pula yang digaruknya. Atau kalau ada yang dikerjakan, pekerjaan itu jauh dari target dan harapan pimpinan.