Seperti gedung yang indah dan jumlah ekstra kurikuler yang disediakan. Ada pula masyarakat yang berpendapat bahwa kualitas sebuah sekolah dapat dilihat dari jumlah lulusan sekolah tersebut yang diterima di jenjang pendidikan selanjutnya yang favorit.
Atau banyaknya lulusan yang dapat bekerja dan diterima di Dunia Usaha danDunia Industri (DUDI). Untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dikatakan sekolahnya sehat ketika lulusan sekolahnya tidak ada yang menganggur. Kalaupun mereka menganggur paling lama tiga bulan dari mereka tamat.
Untuk dapat memahami kualitas pendidikandi suatu sekolah, perlu juga kiranya memandang bahwa sekolah merupakan suatu sistem. Didalamnya terdiri dari kepalasekolah, guru, pegawai tata usaha, siswa, pengawas dan masyarakat.
Mutu sistem tergantung pada mutu komponen yang membentuk sistem itu sendiri, serta proses yang berlangsung hingga membuahkanhasil yang optimal. Dalam lokakarya salah satunya dibahas masalah pembelajaran. Untuk meningkatkan kualitas mengajar hendaknya guru perlu pula merencanakan program pengajaran dengan menggunakan metode serta strategi yang tepat sesuai dengan tujuan dan Kompetensi Dasar (KD) yang ingin dicapai.
Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan No. 22 tahun 2016 tentang Standar Proses. Dalam peraturan tersebut mengisyaratkan bahwa dalam pembelajaran seorang guru memiliki sebuah pendekatan, metode dan teknik-teknik tertentu.
Ini dapat menciptakan kondisi kelas pada pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan. Sehingga pada akhirnya akan diperoleh kondisi kelas yang mempunyai aktivitas tinggi serta hasil belajar yang sangat memuaskan.