Spiritsumbar.com, Jakarta – Jubir Pemerintah untuk Covid-19 dr. Achmad Yurianto mengatakan setiap peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi tidak berarti merata di setiap provinsi. Ada sebagian provinsi yang mengalami peningkatan kasus, sebagian lagi mengalami tidak ada penambahan kasus.
“Pemeriksaan spesimen hari ini bertambah 10.639 total spesimen yang diperiksa 300.545. Kasus positif Covid-19 bertambah 678 total 25.216. Kasus ini tidak merata di 34 provinsi , ada beberapa provinsi yang kasusnya meningkat ada juga provinsi yang tidak ditemukan kasus baru,” katanya pada Konferensi Pers di Gedung BNPB, Jakarta, Jumat (29/5/2020).
Ia menambahkan dalam kaitan ini ada 5 provinsi terbanyak penambahan kasus Covid-19 yakni DKI 125 kasus. Namun ini tidak terjadi di seluruh wilayah administrasi DKI.
“Banyak pekerja migran Indonesia yang kembali ke Tanah Air seluruhnya kita skrining dan banyak di antara mereka yang positif. Jadi ini (penambahan kasus) bukan gambaran dari wilayah administrasi Jakarta tapi juga gambaran yang ada di pekerja migran,” jelasnya.
Provinsi penambahan kasus tertinggi setelah DKI adalah Jawa Timur dengan penambahan 101 kasus positif per hari ini. Namun jumlah tersebut turun jika dibandingkan dengan angka kasus kemarin yang mencapai 171. Berikutnya kasus meningkat cukup tinggi di daerah Provinsi NTT, Kalimantan Selatan, dan Papua. Namun dr. Achmad tidak menyebutkan jumlah penambahan kasus positif Covid-19 secara rinci.
Di samping itu, cukup banyak provinsi yang hari ini tidak ditemukan kasus positif Covid-19 di antaranya Aceh, Bangka Belitung, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sumatera Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat.