BKSP DPD RI Minta Siapkan Exit Strategy berbasis Ilmu Pengetahuan

oleh

Spiritsumbar.com, Jakarta – Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) menyambut baik deklarasi Pertemuan Puncak Online Gerakan Non-Blok (GNB) Untuk Menghadapi COVID-19 ( The Online Summit Level Meeting of the Non-Aligned Movement (NAM) Contact Group in Response to COVID-19 ) pada tanggal 4 Mei 2020.

Pertemuan tersebut diketuai oleh Presiden Azerbaijan, Ilham Aliev, dan dihadiri 120 negara anggota, termasuk Indonesia, serta wakil-wakil dari Uni Eropa, Uni Afrika, WHO dan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa.

“Hasil dari pertemuan itu, intinya dua, yaitu pendekatan multilateralisme dan pembentukan gugus tugas GNB,” kata Gusti Farid Hasan Aman, Ketua BKSP DPD RI.

Menurut Gusti Farid, pendekatan multilateralisme atau semua pihak itu agar negara-negara Non Blok dapat berkonsentrasi menyelamatkan nyawa umat manusia, terutama di negara-negara yang tidak atau relatif terbatas sumber daya kesehatan dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini.

“Kunci penanganan COVID-19 ini ada di pengembangan vaksin, sehingga ketersediaan vaksin yang murah perlu disiapkan,” lanjut Gusti Farid, senator anggota DPD RI dari Kalimantan Selatan.



Gusti Farid memahami bahwa setiap negara tentu mengutamakan ketersediaan alat uji COVID-19 dan perlindungan diri untuk tenaga medis dan warganya sendiri terlebih dahulu. Namun disisi lain menurutnya, persaingan antar negara tersebut tidak boleh menutup akses peralatan karena situasi genting di sebuah negara.

Menarik dibaca