Spiritsumbar.com, Padang – Setiap tahun para pemuda Banuaran mendapat Tunjangan Hari Raya (THR) dari PT Kilang Lima Gunung. Selain itu, juga ada untuk tokoh masyarakat yang dibayarkan melalui Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Banuaran.
Tunjangan tersebut, sebagai bentuk kompensasi dari pihak perusahaan lantaran masyarakat sering mendapatkan udara kurang sehat karena bau menyengat dari bau karet yang diproduksi perusahaan tersebut.
Simak : Ratusan Pemuda Banuaran Serbu PT KLG
Semenjak perusahaan beroperasi tahun 1981, THR selalu dibagikan sepekan jelang lebaran melalui Ketua Pemuda Banuaran. Namun, kali ini perusahaan itu mangkir dengan alasan dalam kondisi merugi. Kalau dia bayarkan, jumlah sangat kecil yang bakal menimbulkan persoalan baru di tengah masyarakat.
“Pada tahun kemarin sesuai kesepakatan tokoh masyarakat dan pemuda, THR dialihkan untuk pelaksanaan Pemilihan Ketua LPM Banuaran,” ujar Ketua LPM Banuaran, Kamil Togo di lokasi pabrik, Sabtu (16/5/2020).
Tak terima dengan perlakukan pihak perusahaan, Kamil Togo minta pendapat pada masyarakat melalui grup WhatAps.
Menurutnya, seperti biasa menjelang diakhir Ramadhan selaku Ketua LPM telah diberikan amanah untuk membuat Proposal Tunjangan Hari Raya (THR) kepada pihak PT. Kilang Lima Gunung.
“Dalam hal ini ditahun 2019 proposal THR tidak kita ajukan berhubung anggaran tersebut sudah sama sama disepakati dan dialihkan kegunaannya dalam pelaksanaan pemilihan Ketua LPM,” ujarnya.
Baru ditahun 2020 ini selaku Ketua LPM membuat dan mengajukannya.
“Sekira pukul 14.00 wib saya bersama Ketua Pemuda mendatangi kantor PT. KLG untuk mengantarkan proposal tersebut dan bertemu dengan pimpinan PT. KLG,” tulisnya.
Tonton Video : Ratusan Pemuda Banuaran Serbu PT KLG
Dia menambahkan, pihak PT. KLG yg dikuasakan kepada Endy menyampaikan kepada Ketua LPM dan ketua pemuda bahwa untuk anggaran THR LPM Kel. Banuaran nilainya diturunkan lebih dari 50 persen. Nasib sama juga berlaku untuk THR Kepemudaan Banuaran.
Hal ini ujarnya, jelas tidak masuk akal. Apalagi lebih kurang 8 tahun ini selaku masyarakat Banuaran sudah cukup toleransi ke PT. KLG. Sementara pihak PT. KLG tidak mau tahu dengan masyarakat Banuaran ini
Apalagi dalam situasi dan kondisi Pandemi Covid 19, Pihat PT KLG tidak pernah berpartisipasi ke masyarakat baik alat kesehatan masker atau penyemprotan.
Tragisnya, pihak perusahaan justru menyuruh para pemuda mengambil THR secara langsung di Perusahaan. Dampaknya, masyarakat berjubel di depan pintu perusahaan tanpa mengindahkan protokoler PSBB.
Selanjutnya >>> Alot, Akhirnya PT KLG Cairkan THR Pemuda Banuaran