SpiritSumbar.com, Jakarta – Jumlah positif Coronavirus disease 2019 (COVID-19) atau virus corona terus mengaami peningkatan. Malahan, sebagaimana disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto, Senin (30/3/2020) jumlah positif virus corona secara nasional sudah mencapai 1.414 kasus.
Jumlah ini meningkat 129 kasus dibandingkan satu hari sebelumnya, yakni 1.285. Kemudian yang meninggal bertambah 8 orang, dari 114 menjadi 122 orang.
Untuk memutus mata rantai penyebaran, berbagai lengkah harus dilakukan. Salah satunya, membatasi mobilitas orang dengan melarang pendatang dari daerah merah memasuki daerah Sumatera Barat.
Langkah ini didukung Pengusaha nasional asal minang yang juga salah seorang Ketua LKAAM Sumbar, Ricky Donals Dt Paduko Marajo. Dia menilai himbauan Gubernur Sumbar agar perantau tidak pulang kampung adalah ajakan pas disaat krisis wabahCorona Virus (covid-19)
Tonton Video : Perantau Dilarang Pulang
Baca : Mulai Selasa, Sumbar berlakukan Pembatasan Selektif
Artikel Lainnya
”Ajakan Pak Irwan Prayitno yang dibuat dengan berbagai versi dan viral di media sosial, saya pikir itu pilihan pahit, tapi tepat dan pas di tengah krisis Covid-19 melanda negeri saat ini,”ujar Dt Ricky Donals kepada media lewat pesan whatsapp, Senin (30/3/2020).
Menurut Ricky Donals, himbauan Gubernur Sumbar itu sinergis dengan pemerintah pusat. Sangat segaris dengan ajakan pemerintah pusat dan ajakan Pemprov DKI Jakarta. Pasalnya kondisi hari per hari serangan Corona Virus yang terus merengsek berbagai daerah di Indonesia. Bahkan Sumbar pun sejak Kamis lalu sudah ditetapkan sebagai zona merah, terakhir delapan orang Sumbar terkonformasi positif Covid-19.
Karena ujarnya, cara paling efektif memutus rantai Penyebaran Covid-19 adalah mensetop orang masuk dan keluar dari sebuah daerah red zone Covid-19. Perantau pulang sehat atau corona carier masuk ke Sumbar yang juga sudah zona merah maka migrasi virus dari orang ke orang pasti akan semakin cepat.
Baca : Cegah Penyebaran Corona, Akses Jalan Masuk Padang Ditutup
“Sudahlah meski pahit dilarang pulang ke ranah bundo demi sayang kita ke kampung dan keluarga di kampung sebaiknya urungkan keinginan pulang ke Padang,” ujar putera Tanjung Alam Tanah Datar ini.
Akan lebih baik kata Ricky Donals para perantau membantu kampung halaman, dokter dan para medis di Sumbar yang tengah berjuang menahan meruyaknya penyebaran virus corona.
”Bisa lewat penggalangan donasi dan mencari alat kesehatan APD di Jakarta atau lewat relasi orang minang di dunia untuk mensupport kebutuhan alat pelindung diri (APD) dan fasilitas kesehatan di kampung halaman, saya dengar banyak rumah sakit dan Puskesmas di Sumbar hari ini kosong APD-nya,”ujar Ricky Donals.
Padang di situasi krisis wabah corana sekarang sama saja dengan Jakarta ini, keluar rumah pun tidak bisa karena setiap orang tengah physical distancing dan social distancing. “Sarancak nyo jan pulang, dipaksakan juga ka Padang, kalau tidak lolos pemeriksaan kita di isolasi. Kalau pun lolos masuk kampung kita melakukan physical dan social distancing juga,”ujar Datuak Ricky.
Baca : Buka Donasi, Alirman Sori : Kebijakan Pemerintah Kurang Tepat
Selain ajakan jangan pulang ke Padang meski ranah minang maimbau, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno juga menerapkan pemeriksaan selektif bagi siapa saja orang masuk Sumbar, malah tujuh gedung pemerintah disiapkan untuk karantina bagi perantau yang ODP atau PDP Covid-19.
Dari data, yang dilansir Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Sumatera Barat, Senin (30/3/2020) jumlah yang dinyatakan meningkat 1 orang dari 8 menjadi 9 orang dibanding hari sebelumnya. Sedangkan, 1 pasien asal Kota Padang meninggal pada hari kemarin. (Salih/Rel)