SpiritSumbar.com, Jakarta – Pemimpin yang dibutuhkan Sumbar ke depan harus memiliki rekam jejak baik dan memiliki kapasitas mumpuni. Calon yang maju juga jangan hanya mengandalkan ketokohan, tapi harus paham kondisi spesifik daerah yang akan dipimpinnya. Tahu karakter masyarakat maupun budaya serta bisa mengayomi masyarakat dan merangkul aparatur sipil negara (ASN).
Hal tersebut diungkapkan Ketua KNPI Sumbar yang juga Wali Kota Padangpanjang Fadly Amran dalam diskusi yang diadakan Jaringan Pemred Sumbar (JPS) di Hotel Balairung, Jakarta, Jumat (21/2) malam.
“Pemimpin itu harus bisa jadi politisi dan ayah bagi aparatur sehingga bisa mengaplikasikan program dengan baik. Lalu, memiliki kearifan dalam memanfaatkan potensi yang ada dan bisa bersinergi dengan DPRD serta berkolaborasi dengan tokoh masyarakat,” jelasnya.
Artikel Lainnya
Sebagai pemimpin yang dipilih oleh rakyat, kepala daerah juga harus berani mengambil kebijakan meski dianggap tidak populis. “Sayang rasanya amanah rakyat kalau ketika memimpin hanya berani melaksanakan rutinitas dan bekerja karena niat populer dan pencitraan belaka,” tegasnya.
Fadly Amran mengatakan, pengalaman baru setahun lebih menjadi wali kota, kalau yang diperbuatnya hanya untuk pencitraan, maka Padangpanjang tidak akan berubah signifikan. “Kalau ada yang mem-bully, jadikan itu sebagai bagian dari risiko sebagai pejabat publik,” ujar Fadly.