SpiritSumbar.com, Padang – Sumatera Barat identik dengan bencana, lantaran memiliki perbukitan dan pegunungan dengan cuaca ekstrem dan curah hujan tinggi. (Baca : Irwan Prayitno : Bencana Tidak Bisa Ditahan)
Kondisi itu membuat bencana banjir dan tanah longsor sering terjadi di sejumlah daerah. Oleh karena itu, bupati dan wali kota diminta melakukan langkah antisipasi guna meminimalisir jatuhnya korban, kerusakan rumah dan infrastruktur publik.
Oleh karena itu, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno meminta bupati dan wali kota agar melakukkan mitigasi bencana sebagai langkah pencegahan. Salah satunya dengan mengunjungi kawasan hulu sungai minimal setiap enam bulan atau dua kali dalam enam bulan.
“Kami di pemprov sudah empat kali menyurati kabupaten dan kota terkait kesiapsiagaan bencana. Ke depan diharapakan pemkab mengajak dan melibatkan aparat TNI/ Polri dengan membawa drone untuk memantau daerah hulu sungai. Bekali juga gergaji dan cinsaw yang berguna jika ada kayu yang berpotensi menghalangi arus sungai,” imbaunya saat berkunjung dan menyerahkan bantuan bagi korban banjir bandang di Nagari Muaro Sungai Lolo, Kecamatan Mapattunggul Selatan, Kabupaten Pasaman, Minggu (23/2/2020).
Menurutnya, langkah seperti itu dapat meminimalisir terjadinya banjir bandang. “Sebenarnya, potensi banjir dan tanah longsor bisa diantisipasi dan diprediksi. Hal tersebut beda dengan bencana gempa, tsunami atau gunung meletus yang sama sekali tak bisa diprediksi secara pasti,” ujarnya.(rel)