Belanja pemerintah bukan penggerak utama perekonomian. Maka, perlu diarahkan ke sektor-sektor potensial, seperti investasi dan ekspor. Wahyu merinci, investasi swasta seperti hotel, restoran, infrastruktur, dan semua yang terkait dengan pariwisata perlu digerakkan di Sumbar.
”Banyak investasi yang lain, tapi yang berpeluang menggerakkan ekonomi itu adalah pariwisata. Dari mana investornya? Bisa dari dalam Sumbar, nasional maupun internasional. Tapi kalau ada orang Sumbar yang mau berinvestasi untuk menggerakkan investasi itu, kenapa harus dari luar. Multiflier effect-nya akan lebih besar,” sebut pria asal Solok itu.
Lebih lanjut, alumni Fakultas Ekonomi Unand itu menyarankan, perlu adanya sinergi, tranformasi, dan inovasi dalam menggerakkan sektor pariwisata di Sumbar. Misalnya, mencanangkan tahun kunjungan wisata Sumbar bertajuk ”Visit Beautiful Minangkabau”.
Simak Video :Menggali Potensi Ekonomi Sumbar
Dalam merealisasikan itu, Pemprov Sumbar merangkul dan mengkoordinir semua kabupaten dan kota dalam mengembangkan pariwisata. ”Jadi, itu (Visit Beautiful Minangkabau) adalah payung besar yang harus dilakukan,” kata mantan Kepala Grup BI di Departemen Regional I Sumatera.
Artikel Lainnya