Oleh: Dwi Nurini ( Guru Bahasa Indonesia SMA 1 Pariaman)
Kegiatan membaca buku atau literasi di dalam setiap pagi sebelum proses belajar mengajar di SMAN 1 Pariaman. Literasi yang dibaca pada umumnya buku fiksi berupa novel populer tidak ada yang berminat untuk membaca novel sastra.Kegiatan membaca buku tidak diharuskan untuk membaca novel,tapi dibebaskan untuk membaca buku apa saja. Namun kecendrungan sisa membaca novel populer lebih tinggi di banding buku lain.
Tahu nggak,apa itu novel populer? Novel populer adalah novel yang memiliki masanya dan penggemarnya.Memang menampilkan masalah aktual dan sezaman tapi hanya permukaannya saja.Ceritanya tidak menampilkan kehidupan secara intens dan meresap (http://kompasiana.com)
Nah,kalau tidak menampilkan kehidupan secara inters dan meresap kenapa Novel populer cenderung ngetren dan disukai siswa-siswa di sekolah atau remaja di rumah ?
Hal ini karena novel populer lebih menekankan pada pasaran (Bahasa Orang Indonesia pada umumnya) dan yang lebih penting di kemukakan secara lugas (blak-blakan). Baik maksud yang harusnya di rahasiakan di sampaikan secara terang-terangan.tanpa ada unsur terikat.
Novel populer (pop) ini muncul pada tahun 70 an, contohnya novel Karmila, Novel Cintaku di Kampus Biru dan Novel Hiburan atau novel pop. Ciri-ciri novel populer yang disebutkan selain di atas ada beberapa ciri lagi yaitu 1) tidak meresapi hakikat kehidupan , 2) bersifat artifisial atau sementara ini berkaitan dengan percintaan remaja, 3) tidak logis dalam alur ceritanya karena bersifat sementara, 4) mudah dibaca dan dipahami.