Oleh : Donni Saputra ( Kepala SDN. 12 Api-Api Kec. Bayang Pesisir Selatan)
Apakah bapak , ibu para kepala sekolah sudah update ? update yang dimaksud disini bukan berarti seluruh kegiatan harian para kepala sekolah di upload ke media sosial.
Sebagai contoh sedang upacara bendera, cekrek kemudian di upload, sedang makan bareng guru dipinggir pantai , cekrek lagi, di upload lagi, siswa sedang sholat berjemaah, cekrek, upload, nyengir sendiri duduk di kursi goyang kepala sekolah, cekrek lagi, upload, dan kegiatan lainnya.
Kalau ini yang dilakukan oleh seorang kepala sekolah, hanya akan menguntungkan pihak operator seluler, bisa kita hitung sebagai contoh satu gambar yang kita upload memakai data atau biaya 50 MB. Kalau kita upload satu kali upload 5 gambar, berarti kita memakai data 50 x 5 = 250 Mb, seperempat giga bro, lumayan biaya yang akan kita bayar.
Apakah ada kontribusinya kepada karir kita, apakah ada kontribusinya terhadap para guru yang kita pimpin dalam memecahkan masalah yang amat komplit dalam proses belajar mengajar, apakah ada kontribusinya kepada dunia pendidikan. Paling jempol atau like yang kita dapat. Tanpa adanya kontribusi terhadap tugas yang kita emban.
Karena tanpa kita sadari keperluan data seluler saat ini sama dengan kebutuhan makan. Sebentar saja operator seluler sinyalnya hilang atau mati, maka kita akan kebingungan seperti orang yang sedang kelaparan mencari rumah makan. Apakah kita sadari siapa yang diuntungkan dalam hal ini.