Spiritsumbar.com, Padang – Banyak orang tua resah lantaran buah hati gagal melanjutkan pendidikan ke tingkat SMA/SMK di Sumatera Barat (Sumbar). Malahan, ada diantara mereka yang memiliki nilai lebih dari cukup, namun tetap tidak diterima karena mereka sudah terlanjur mengambil pilihan 1 di sekolah favorit. Semestinya, menurut pemikiran mereka akan tetap diterima di pilihan kedua.
Menyikapi banyaknya, keluhan terhadap pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Komisi V DPRD Sumbar menggelar hearing (dengar pendapat) dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Sumbar, Selasa, 10 Juli2018.
Para wakil rakyat yang membidangi pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat ini menilai Disdik Sumbar belum maksimal. Sehingga program perdana ini sebagai pemicu kalimpungnya masyarakat Sumbar.
Sejumlah anggota komisi menyampaikan keluhan warga yang mengadu ke pihaknya mengenai sistem penerimaan siswa SMA/SMK ini.
Seperti disampaikan Apris, anggota dewan dari Dapil Padang, ini mengatakan banyak warga Padang yang menanyakan sistem penerimaan siswa baru ini. Pola zonasi yang diberitahukan oleh Pemerintah Pusat, dan pelaksanaanya di lapangan.
Begitu juga disampaikan anggota Komisi V lainnya Rahmat Saleh. Pria yang tinggal di Limaumanis ini juga banyak mendapatkan pertanyaan soal zonasi. Apalagi keberadaan SMA/SMK di Limaumanis cukup jauh. ”Seperti apa sosialisasi yang dilakukan Disdik untuk program ini. Masyarakat banyak tak mengetahuinya,” katanya.