Oleh: Riyon
Kali ini Lebaran 1439H/2018 menyempatkan di Yogyakarta. Saya berangkat dari Sumatera Barat (13/6/2018) malam.
Ketika malam takbiran, suasana baik di daerah Kab. Sleman dan kota Yogyakarta sendiri gesahnya betul-betul sangat terasa, dari takbiran Kamis (14/6/2018) malam keliling kampung. Baik tua muda semuanya ikut berpastisipasi menyemarakkan untuk memeriahkan menyambut hari raya.
Dentuman-dentuman kembang api, merupakan salah satu ciri khas Jogja, mewarnai langit kelam kembara malam memecah heningnya suasana malam dengan cuaca yang sangat cerah bintang-bintang dilangit bertaburan dan berkalaborasi dengan indahnya kembang api, sungguh menakjubkan.
Shalat Idul Fitri 1439 H saya menyempatkan bersama Tuanku H. Ismail Bin H. Ahmad pendiri Halal Pengobatan alami (HPA) dari Malasiya. Haji yang satu ini salah satunya warga Negeri Jiran yang sangat cinta denganYogyakarta dan sedang membangun masjid gaya arsitektur replika Masjid Demak di Ds. Wonokerto, Kel. Sidosari, Kec. Turi Kab. Sleman.
Suasana lebaran di desa lereng Gunung Merapi tersebut betul-betul terasa sangat nyaman. Udara pegunungan tidak ada polusi emisi karbon rumah kaca maupun hingar bingarnya deru dan debu roda gila di perkotaan yang sekelas metropolitan syarat dengan polusi.