Spiritsumbar.com, Padangpanjang – Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai salah satu sumber penerimaan APBD 2017 Kota Padang Panjang meningkat cukup tajam. Rialisasinya mencapai Rp 86,94 milyar, atau 14,75 % dari pendapatan APBD 2017 Rp 610 milyar. Itu persentase kontribusi PAD tertingi kedua di Sumatera Barat, setelah Kota Padang (sekitar 20 %).
Keterangan Kabid Pendapatan Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota Padang Panjang, Rio Derosart kepada pers, capaian PAD kota ini pada 2017 cukup tinggi dari tahun 2016, yakni dari sekitar Rp 73 milyar. Dan jika dilihat dari tahun 2013 yang saat itu capaian PAD sekitar Rp 35 milyar, kenaikannya sekitar Rp 50 milyar, signifikan.
Capaian PAD di akhir 2017 sebesar Rp 86,94 milyar tadi sejalan dengan target pada APBD Perubahan 2017. Dari pergerakan kenaikan PAD yang signifikan itu pula, ditambah adanya potensi baru sumber PAD, salah satu pasar pusat, maka target PAD pada APBD 2018 ini naik tajam jadi Rp140 milyar lebih.
Sumber yang sangat berpengaruh di balik lompatan kenaikan PAD tadi, sebagian besar dari penerimaan jasa layanan medis RSUD. Seperti pada 2017, penerimaan dari RSUD Rp 43 milyar, terus pada 2018 ini ditarget naik jadi Rp 50 milyar. Sumber lain, deviden bank, jasa giro, pajak penerangan jalan, pajak hiburan, dan puluhan sumber PAD lainnya.