Spiritsumbar.com |Tarusan – Keberhasilan suatu lembaga pendidikan tak terlepas dukungan dari berbagai komponen. Termasuk dukungan masyarakat dan alumni. (baca: Guru Profesional, Mampu Merubah Sikap Negatif Siswa)
Merasa terpanggil untuk lebih meningkatkan prestasi lembaga pendidikan yang pernah membesarkan mereka, para alumni SMP Negeri Duku tamatan 1998 (SMPN 4 Koto XI Tarusan) Kabupaten Pesisir Selatan mendatangi sekolah tersebut, Rabu (19/7/2017).
Ketua alumni, Muhayatul didampingi Wakil Ketua Bripka Riki Mustika, Juli Ardoni dan beberapa orang pengurus lainnya diterima Kepala SMPN 4 Koto XI Tarusan, Darmawan, M.Pd. dan salah seorang majelis guru, Saribulih.
Muhayatul yang juga Ketua Pemuda Muhammadiyah Provinsi Sumatera Barat ini mengaku kehadiran mereka untuk bersilaturahim dan menawarkan sumbangsih demi kemajuan sekolah.
Muhayatul mengaku sangat berterimakasih atas dukungan para majelis guru hingga mereka mampu menyelesaikan pendidikan di sekolah tersebut. “Kami sangat berterimakasih, oleh sebab itu kami memiliki beban mental jika tidak ikut membesarkan sekolah ini agar lebih maju lagi,” ujarnya yang diamini oleh pengurus lainnya.
Pada kesempatan itu, Muhayatul menginventarisir berbagai kebutuhan sekolah yang mungkin bisa mereka bantu. “Kita akan coba carikan solusi terhadap hal yang mendesak. Agar pendidikan di sekolah kita ini akan semakin berkualitas,” ujarnya.
Sementara Kepala SMPN 4 Koto XI Tarusan, Darmawan, M.Pd. sangat berterimakasih adanya perhatian dari para alumni. Menurutnya, kehadiran para alumni secara otomatis akan memicu semangatnya untuk lebih berbuat.
“Ini suatu hal yang tidak saya duga. Mudah mudahan dengan kebersamaan pendidikan di sekolah ini akan semakin lebih baik. Apalagi, pada Agustus ini kita akan melakukan akreditasi. Kedatangan para alumni akan memacu kami untuk memperoleh akreditasi A,” ujarnya.
Darmawan mengaku hal yang paling mendesak sulitnya mendapatkan air bersih. “Air tanah di sekolah ini kurang bagus. Disamping berwarna kuning juga berbau. Jadi, tidak bisa digunakan untuk whuduk. Padahal, kita harus shalat dhuhur berjamaah,” ujarnya.
Editor : Saribulih