Mengajar Konvensional, Tidak Zamannya

oleh

Oleh : Feri Fren ( Widyaiswara LPMP Sumbar )

Selamat pagi anak-anak, sekarang tolong buka buku pelajaran halaman dua puluh tiga, kerjakan latihan tiga soal nomor enam sampai sembilan. Ketua kelas, tolong amankan kelas ya, kalau ada yang ribut tolong dicatat, saya ke kantor dulu sebentar.

Fenomena mengajar diatas nampaknya saat ini masih ada juga terjadi, walaupun tidak banyak. Ini merupakan contoh pola mengajar konvensional yang membuat peserta didik tidak termotivasi untuk belajar. Bagaimana mutu lulusan akan bisa kita tingkatkan, sementara paradigma guru dalam mengajar masih belum berobah.
Hal seperti itu, untuk saat ini nampaknya tidak bisa dibiarkan lagi. Apalagi dengan diberlakukannya kurikulum 2013. Seorang guru dituntut mengajar lebih aktif dan kreatif dengan menggunakan pendekatan scientific (pendekatan ilmiah).

Pendekatan ini menekankan bahwa seorang guru dalam melakukan pembelajaran, peserta didik diajak mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan.
Guru yang selama ini memberikan pembelajaran kepada peserta didik dengan pola konvensional dengan memberikan catatan, memceramahi, tidak memberikan contoh yang kontekstual dalam kehidupannya, akan membuat peserta didik kurang memahami materi yang dipelajarinya. Pada akhirnya, akan dapat menurunkan mutu pendidikan dan menghambat kreatifitas peserta didik dalam belajar.

Menarik dibaca