Jangan Tinggalkan Generasi Muda Dalam Keadaan Lemah

oleh

Spiritsumbar.com, Sawahlunto – Dalam berbagai kesempatan selama bulan Ramadhan, Walikota Sawahlunto Ali Yusuf selalu mengingatkan warganya agar jangan sampai meninggalkan generasi keturunan dalam keadaan lemah. Hal ini sesuai dengan pesan Allah dalam Al Quran.

Surat an-Nisa (9). “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka.”

Ali Yusuf mengatakan bahwa ayat ini adalah peringatan terhadap kalangan orang tua untuk menunaikan tanggungjawab kepada anaknya. Orang tua adalah pilar dan penanggung jawab utama pendidikan anak.  Keluarga adalah al-Madrasah al-Uula (sekolah pertama dan utama). Orang tua khususnya Ibu adalah Guru Utama dalam mendidik anak dalam keluarga.

Keluargalah yang akan melahirkan generasi dzurriyatan dhia’fan (anak cucu yang lemah) atau sebaliknya, dzurriyatan thoyyibatan (anak cucu yang berkualitas).  Untuk itu, orang tua harus bekerja keras menyiapkan jalan penghidupan yang layak.

Sahabat Rasulullah Saw, Saad Bin Abi Waqqas yang kaya dan dermawan sedang sakit keras. Ia ingin mewasiatkan seluruh hartanya bagi kemaslahatan umat. Rasulullah Saw melarangnya. Saad pun berniat mewasiatkan separohnya. Itu pun tetap dilarang Rasulullah Saw.

Ia mewasiatkan sepertiganya. Rasulullah Saw lalu bersabda : “… dan sepertiga itu pun sudah banyak. Sesungguhnya, jika engkau tinggalkan pewaris-pewarismu dalam keadaan mampu, lebih baik daripada mereka dalam keadaan melarat, menadahkan telapak tangan kepada sesama manusia.” (HR. Bukhari Muslim).

“Orang mukmin yang kuat lebih dicintai Allah dari mukmin yang lemah”. Demikian Hadits Nabi Saw.  Tapi, apakah warisan harta saja sudah cukup?  Tentu saja tidak.

Kecukupan ekonomi hanyalah untuk memenuhi kebutuhan dasar (basic needs), tapi belum bisa menyelamatkan dari keburukan dan kekesengsaraan (QS. 66:6). Warisan yang lebih utama adalah iman (akidah yang kuat), ilmu pengetahuan, ketaatan beribadah dan akhlak karimah.

Jika demikian, jangan sampai kita meninggalkan generasi yang lemah, yakni lemah ekonomi, iman (akidah), ilmu pengetahuan dan akhlak mulia. Namun, orang tua wajib mendidik anak-anaknya lebih dahulu dengan akidah yang kuat sejak dini, ketaatan dalam ibadah dan keutamaan dalam akhlak mulia.  (QS. 31:13-19). (rni)

Editor : Saribulih

Artikel lainnya:

loading…


Baca juga:

loading…


Menarik dibaca