Kehidupan Keluarga Pembuat Batu Lado Yang Menyayat hati

oleh

Spiritsumbar.com, Padang – Raut kesedihan terpancar dari wajah polos wanita setengah baya bernama Masni itu. Tidak kuasa dirinya menahan haru ketika menceritakan sulitnya kehidupan yang dijalaninya kepada Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah bersama tim Singgah Sahur  yang tiba di rumahnya, Selasa (13/6/2017) pagi.

Bersama suami, Zulman (57) yang sakit-sakitan, ia arungi bahtera kehidupan. Terus berjuang menghidupi enam orang anak mereka yang masih kecil-kecil. Ia menekuni membuat “batu lado” dan menjualnya dengan harga yang tak seberapa. Terkadang juga menerima upah dengan bekerja di sawah orang.

Bila melihat rumah tempat mereka bernaung, sungguh merenyuh hati. Rumah sempit yang terpencil di Kampung Sungkai, Kelurahan Kapalo Koto, Kecamatan Pauh Kota Padang itu sangat tidak layak. Rumah itu berdinding seadanya, tidak ada perabotan seperti tempat tidur dan kursi. Cuma ada tikar sebagai alas lantai semen untuk tidur anak-anak mereka.

Sedangkan di bagian luar rumah, biasanya suaminya melakukan aktivitas sehari-hari, membuat batu lado. Setiap hari pula dedebuan batu yang digerinda berterbangan di sekitar rumah bahkan sampai di dalam rumah. Ini jelas tidak sehat bagi keluarga itu. Kemungkinan hal ini juga yang menyebabkan Zulman mengidap penyakit pernafasan. Ia harus rutin berobat. Tentunya dengan kartu sehat yang gratis.

Menarik dibaca