Spiritsumbar.com, Padang Panjang – Kunjungan Tim-2 Ramadhan Ketua DPRD Kota Padang Panjang, Dr. Novi Hendri ke Masjid Asazi di Kelurahan Sigando, dua pekan lalu, kebagian banyak aspirasi. Ini terutama soal upaya mengembangkan fungsi sampingan masjid jadi obyek wisata sejarah dan religi.
Sebagai masjid tua, meski sudah mengalami renovasi, tapi Masjid Asazi masih mewarisi bentuk aslinya. Keseluruhan bangunannya masih asli dari kayu. Kecuali atap yang berganti dari ijuk ke atap seng, dan tangga dari kayu ke beton berlapis keramik.
Karena itu, kepurbakalaan Sumatera Barat telah menetapkannya sebagai bangunan cagar budaya yang perlu dilindungi dan dijaga. Berikut, Dinas Pariwisata Sumbar, dan Kota Padang Panjang sendiri juga memasukannya jadi salahsatu obyek wisata sejarah dan religi.
Tapi kondisi di lapangan untuk dimamfaatkan jadi obyek wisata sejarah dan religi tidak sederhana persoalannya. Seperti terungkap saat Novi Hendri menampung aspirasi usai Shalat Tarwih malam itu, di sisi sejarah berdirinya belum final tahun 1770 M. Namun ada versi lain, yakni 1685 M dan 1775 M.
Di segi fasilitas penunjang, areal parkir sempit, apalagi untuk bus pariwisata. Fasilitas lain yang juga perlu disiapkan untuk menunjang wisata sejarah dan religi tadi, seperti kamar mandi dan ruang istirahat tamu yang memadai, pustaka mini, berikut kafe/kios menjual kuliner dan asesories.