Spiritsumbar.com, Muaro Sijunjung – Sepertinya permasalahan pasca bencana alam ambruknya ruas jalan kabupaten menuju Nagari Silokek-Durian Gadang menimbulkan dilema. Dipindahkan atau diperbaiki kembali sama menimbulkan dilema bak kerikil tajam.
Sebelumnya: Dilematik Pasca Bencana Jalan Silokek Durian Gadang
Jika jalan dipindahkan dengan pembuatan jalan alternatif simpang ke kanan km 4 ke Jorong Kabun, maka jalan kabupaten menuju kedua nagari tersebut menjadi “Status Quo’. Dampaknya berkemungkinan oknum masyarakat akan berpacu menambang di lokasi sepanjang jalan yang terban. Karena, berdasarkan pengakuan salah seorang penambang pada tahun 2013, dibawah jalan aspal itu paling banyak emasnya.
Apalagi, di seberang sungai lokasi jalan yang longsor kondisi saat ini oknum masyarakat yang tergabung dalam bendera “Illegal mining” tak mau tau, masih juga nambang. Memang dalam cengkeraman lingkaran dilematik. Tak terbayangkan, DAS kanan kiri sungai Batang Kuantan diekploitasi secara besar-besaran dengan tanah yang dibuang ke DAS. Lengkap sudah sendimentasi yang bakal menghiasi Batang Kuantan tersebut.
Lalu siap-siap sajalah suatu saat akan terjadi banjir bandang menenggelamkan Muaro Kota Pertemuan. Sama halnya permasalahan ini makan buah simalakama. Bagaimana setidaknya keluar dari lingkaran dilematik ini?