Sawahlunto, SpiritSumbar.com – Anak mempunyai hak untuk mendapatkan dan memberi informasi. Tetapi memberi kebebasan kepada anak untuk memakai gadget, bisa menjadi awal bencana bagi tumbuh kembang psikologi dan fisik anak.
Hal itu dikatakan Drs.Dermawan, M.Si. Asisten Deputi Hak Sipil, Informasi dan Partisipasi Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak saat menjadi narasumber Pelatihan Konvensi Hak Anak di Hotel Ombilin, Selasa (4/4/2017).
Lebih lanjut dijelaskannya bahwa banyak orang tua yang sangat mudah memberi gadget kepada anak agar anak tidak merepotkan. Di sisi lain, ada banyak dampak negatif secara fisik dan mental yang mengancam perkembangan anak.
Ia menjelaskan, saat seorang anak memilih untuk duduk tenang dengan layar sentuhnya, ia akan kehilangan kesempatan untuk bergerak aktif yang dapat berguna untuk perkembangan fisik dan mentalnya. Kecanduan game di gadget juga berdampak pada menurunnya semangat belajar dan prilaku anak. Anak tidak tertarik untuk belajar di sekolah dan cenderung penyendiri.
Parahnya lagi materi pornografi dan hoax sangat mudah diakses melalui gadget bahkan melalui game anak. Contohnya game tokoh ksatria animasi Jepang, menyuguhkan gambar-gambar yang sebenarnya pornografi untuk meracuni mental anak. Film-film animasi di you tube banyak yang menggiring pada budaya pergaulan bebas hingga informasi-informasi hoax yang membolakbalikkan ayat-ayat Al Quran untuk merusak akidah anak.