Spirit Sumbar – Lantunan ayat suci Al Qur’an dan berbagai aktifitas keagamaan saling bersahutan dari masjid yang ada di Kota Padang pada tiap minggu pagi usai Subuh.
Adzan dan qamat, ceramah pendek, bacaan ayat pendek serta aktifitas lainnya dari suara yang masih nyaring seakan mengingatkan masih tingginya motivasi para generasi muda untuk menjadi generasi Qur’ani. Mereka seakan memberi secercah harapan di tengah degradasi moral saat ini.
Suatu hal menarik lagi juga diperlihatkan para santri TPQ/TQA Masjid Baitul Arafat, Minggu, 6/11/2016 pagi. Pembawa acara kegiatan Didikan Subuh yang masih tergolong bocah itu, justru tampil dengan tiga bahasa sekaligus. Mereka, secara bergantian membawa acara dengan Bahasa Indonesia, Inggris dan Arab. Menariknya, beragam petitih juga melengkapi dan menambah hangatnya suasana.
Pengurus Masjid Baitul Arafah, H. Heranof Firdaus mengakui untuk Mempersiapkan Didikan Subuh membutuhkan waktu lama. “Namun menggunakan tiga bahasa adalah ciri-ciri pesantren modern. Bahkan, pesantren di Jawa umumnya menggunakan tiga bahasa,” ujarnya disela-sela kegiatan Didikan Subuh.
Sementara Camat Lubuk Begalung, Hendra Mardhi yang juga hadir dalam kegiatan Didikan Subuh tersebut mengapresiasi penggunaan tiga bahasa. Menurutnya, langkah ini merupakan program Pemko Padang dengan tujuan meningkatkan kemampuan para santri.