Hari kedua pelaksanaan Pariaman Triathlon dianugerahi cuaca cerah. Bahkan peraih juara II pada kelas Standard Distance Men, Muz Sanderson menyebutkan, satu-satunya tantangan yang dia hadapi selama lomba adalah cuaca panas menyengat.
“Sesi renang, balap sepeda dan lari tidak masalah. Kendala satu-satunya adalah cuaca panas. Meski begitu, saya katakan, Pariaman begitu indah tempat diselenggarakannya Triathlon,” ujar pria beristrikan wanita Bukittinggi yang telah dikarunia dua orang anak ini. Muz sekeluarga menetap di Bali.
Berbeda dengan Muz Sanderson, peraih juara I Triathlon Standard Distance Women Sarah Virginia Costeira dari Portugal, mengaku cuaca tidak masalah baginya. Ombak yang dicemaskan pada hari sebelumnya dapat dia jinakkan dalam dua putaran, begitu juga dengan lari.
Satu hal yang mengganggunya adalah tiupan angin saat dia bersepeda. Tiupan angin dari samping membuatnya konsentrasi menjaga keseimbangan.
“Tiupan angin. Itu saja, kadang membuat saya lebih konsentrasi di suatu ketika. Untuk lari, saya menikmati sekali. Pemandangan pantai dan setiap rute yang saya lewati benar-benar istimewa,” sebut Sarah dalam bahasa Inggris setelah diterjemahkan.
Walikota Pariaman Mukhlis Rahman menyatakan bahwa Pariaman Triathlon dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Untuk tahun ini, meskipun iven digelar sukses pihaknya tidak berpuas diri. “Kita tidak berpuas diri. Tahun depan lebih ditingkatkan lagi. Kalau sekarang arenanya meliputi laut dan pantai, ke depan rutenya bisa ditambah melalui sawah dan sungai,” ucapnya.