Ketua DPD pun mengajak seluruh pihak untuk hening sejenak mendoakan para tenaga kesehatan yang gugur karena Covid-19. LaNyalla meminta kepada masyarakat untuk menjadikan kematian para tenaga medis ini sebagai bahan perenungan agar tidak abai menerapkan protokol kesehatan.
“Diharapkan dengan sangat kepada masyarakat untuk betul-betul mematuhi protokol kesehatan. Jaga diri sendiri, jaga keluarga dan orang-orang terdekat. Menjaga diri sendiri itu artinya kita juga turut menjaga keluarga dan sesama,” tuturnya.
“Jauhi kerumunan. Jika terpaksa harus keluar terapkan jaga jarak, memakai masker, dan tidak lupa selalu mencuci tangan. Virus ini nyata. Banyak tenaga kesehatan yang tertular Corona dari pasien. Kita harus menjaga agar tidak ada lagi tenaga kesehatan yang berjatuhan akibat Covid-19 agar mereka bisa terus memberi perawatan kepada masyarakat yang sakit,” sambung LaNyalla.
Jatim Terbanyak
Kasus meninggalnya tenaga kesehatan akibat Covid-19 sudah masuk pada taraf yang mengkhawatirkan. Menurut data dari IDI, jumlah kematian dokter tercatat paling banyak terjadi di Jawa Timur dengan jumlah 36 dokter.
Disusul DKI Jakarta 26 dokter, Sumatera Utara 20 dokter, Jawa Barat 12 dokter dan Jawa Tengah 11 dokter. Juga, Sulawesi Selatan 7 dokter, Banten 6 dokter, Bali 5 dokter, dan Kalimantan Timur 5 dokter.