Padang SPIRITSUMBAR.COM – Tim gabungan dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kelas A Padang berhasil menemukan korban tenggelam di Sungai Simpang Kalumpang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) pada Rabu (16/4/2025).
Korban bernama Erlangga (11) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia setelah operasi pencarian yang berlangsung selama dua hari.
Kepala Kantor SAR Kelas A Padang, Abdul Malik melaporkan bahwa informasi kejadian pertama kali diterima dari masyarakat bernama Mahadi Fani pada Selasa (15/4/2025) pukul 16.45 WIB.
Lokasi kejadian berada di Sungai Simpang Kalumpang dengan koordinat 0°50’14.63″S – 100°19’38.05″E, sekitar 3,23 kilometer jarak lurus atau 4,8 kilometer jarak darat dari Kantor SAR Padang.
“Berdasarkan kronologi yang kami terima, korban bermain bersama teman-temannya di pinggir sungai pada Selasa sore sekitar pukul 16.30 WIB, kemudian terjatuh ke sungai dan hilang,” kata Abdul Malik.
Pada hari kedua operasi pencarian, Rabu (16/4/2025), kata Abdul Malik, tim SAR gabungan memulai pencarian pukul 07.00 WIB dengan strategi yang telah direncanakan sesuai rencana operasi hari kedua.
Tim dibagi menjadi tiga unit pencarian dan penyelamatan (SRU) yang bergerak secara terkoordinasi.
SRU 1 dan SRU 2 ditugaskan melakukan pencarian menggunakan perahu karet (LCR) dengan menyisir sisi kiri dan kanan sungai sesuai dengan area pencarian yang telah ditentukan. Sementara itu, SRU 3 melakukan penyisiran jalur darat di sepanjang tepi sungai.
Area pencarian mencakup jarak sekitar 1 kilometer menyusuri aliran sungai, dimulai dari titik terakhir korban terlihat (LKP) dengan koordinat 0°50’14.63″S – 100°19’38.05″E hingga koordinat 0°50’15.61″S – 100°19’7.11″E.
“Setelah upaya pencarian intensif selama hampir sehari penuh, korban akhirnya ditemukan pada pukul 15.50 WIB dalam kondisi tidak bernyawa,” katanya.
Angga ditemukan pada koordinat 0°50’17.72″S – 100°19’32.49″T, sekitar 200 meter dari lokasi terakhir korban terlihat.
“Korban berhasil ditemukan melalui metode penyisiran sungai dan penggunaan alat bantu Aqua Eye. Setelah ditemukan, jasad korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Padang untuk penanganan lebih lanjut.
Operasi pencarian dan pertolongan ini melibatkan berbagai unsur yang bekerja sama secara terkoordinasi.
Tim gabungan terdiri dari personel Basarnas, delapan anggota Polairud Polda Sumbar, delapan personel Brimob, sepuluh orang dari BPBD Kota Padang, enam relawan PMI Kota Padang, delapan petugas Pemadam Kebakaran, satu orang dari RAPI Kota Padang, empat perangkat kecamatan dan kelurahan, serta sekitar 20 warga masyarakat setempat.
“Dalam operasi ini, tim SAR mengerahkan berbagai peralatan pendukung seperti Rescue Car Double Cabin, perahu karet (LCR), peralatan SAR air, peralatan medis, peralatan komunikasi, serta alat bantu penyelamatan lainnya termasuk Aqua Eye yang berperan penting dalam penemuan korban,” katanya.
Setelah korban ditemukan, pada pukul 16.15 WIB dilakukan debriefing dan semua unsur yang terlibat dipersilakan kembali ke kesatuan masing-masing.
“Kami mengusulkan penutupan operasi SAR setelah tujuan utama tercapai, meskipun dengan hasil yang menyedihkan,” katanya.
Kejadian ini, kata Abdul Malik menjadi pengingat bagi masyarakat, khususnya para orangtua, untuk selalu mengawasi anak-anak saat bermain di dekat sungai atau badan air lainnya.
“Kami juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya di sekitar sungai, terutama saat musim hujan ketika debit air sungai meningkat,” tuturnya.
Masyarakat yang membutuhkan bantuan terkait kejadian darurat dapat menghubungi Kantor SAR Padang melalui nomor darurat nasional 115, telepon (0751) 484534, atau nomor seluler 0813-7700-0115.
Kantor SAR Kelas A Padang beralamat di Jalan By Pass KM 25, Kelurahan Batipuh Panjang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumbar. (Rel/Ai)
Komentar