Spiritsumbar.com, Padang – Hampir 20 tahun, Eka Fardinal mengeluh sakit. Malahan sepuluh tahun belakangan pria berusia 38 tahun itu mengalami lumpuh. Kini dia hanya bisa terbaring pasrah digerogoti komplikasi diabetes.
Padahal, dulu, Eka adalah harapan keluarga. Dia anak cerdas yang berhasil menamatkan Sekolah Menegah Teknologi Industri (SMTI) Padang dengan prestasi gemilang. Prestasi itu pula yang mengantarnya bekerja pada salah satu perusahaan di Jepang dengan gaji yang cukup besar. Dari penghasilannya, Eka mampu membangunkan rumah yang layak untuk orang tuanya di Anak Aia, Kecamatan Koto Tangah Kota Padang.
“Kondisi Eka sekarang semakin mengkhawatirkan dan keluarga sangat menginginkan kesembuhannya. Telah berulang kali Eka dibawa berobat ke sejumlah Rumah Sakit di Padang, Namun belum ada tanda-tanda kesembuhan dan malahan kondisinya kian lemah,” ujar pihak keluarga kepada Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah.
Mahyeldi bersama tim Singgah Sahur Sederhana (Singgasana) sengaja datang kampung yang hampir semuanya didiami kaum suku Melayu, pada Selasa (6/6/2017) menjelang subuh itu.
Ia dapati kondisi pria berusia 38 tahun itu, sangat memprihatinkan. Dia terbaring lemas di kasur berbusa tipis. Kepalanya ditopang sebuah bantal. Kecuali matanya, sekujur tubuhnya nyaris tidak bergerak ketika dihampiri walikota. “Sudah coba dirawat di rumah sakit?” tanya Mahyeldi.
