Ia menyebutkan sejak tahun 2000, Sudirman selalu hidup menumpang di rumah warga yang mau menerimanya. “Sudah sembilan rumah yang saya tumpangi selama 16 tahun berkeluarga” ujarnya.
Pada akhir tahun 2016, ia memutuskan untuk membangun sebuah gubuk yang hingga kini belum juga tuntas. Pengerjaannya pun dilakukan bertahap- tahap bersama mertua laki- lakinya.
Terlihat, rumah kecil berukuran 4X5 Meter persegi yang tengah terlantar dibangun itu, belum memiliki jendela, pintu depan, lantai masih tanah, dan kamar mandipun belum juga ada. Lebih tepatnya, baru dilengkapi atap dan dinding lobrik yang belum diplester.
“Berangsur- angsur pak, awak bansek ko ndak bisa bakaja- kaja mambuek rumah sarupo urang nan bapitih” ungkap Sudirman.
Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni yang langsung menjenguk kakek tersebut, memberikan perhatian dan sedikit pencerahan. Bupati bersama OPD yang hadir spontan menyumbang dan saling mengulurkan tangan untuk memberikan uang dalam membantu upaya pengokohan bangunan rumah Sudirman. Semua yang hadir disana, menunjukan partisipasi dengan ikhlas untuk berbagi. Satu pesan bupati kepada kakek tua tersebut “Anaknya jangan ditambah lagi ya pak” tutur Hendrajoni kala itu.