“Harus dipikirkan dunia kerja yang bisa menerima dan bisa dinikmati oleh generasi milenial sekarang. Jika tidak, mereka bakal banyak menganggur dan menjadi tidak produktif (miskin).Jadi beban negara,” tegasnya.
Kemudian Leonardy mewanti-wanti besarnya jumlah penduduk usia produktif saat Indonesia emas membawa implikasi ikutan. Jumlah lansia pun akan bertambah seiring meningkatnya tingkat kesejahteraan akibat pendidikan dan kesehatan yang membaik. Jika kini jumlah lansia hanya 9,03 persen dari penduduk Indonesia, maka pada setelah Indonesia emas itu nantinya penduduk lansia bakal bertambah signifikan, menjadi sekitar 18 persen dari total penduduk Negara kita.
Kabar buruknya, pertambahan persentase yang meningkat sekira 2 kali lipat ini, akan membebani Indonesia karena jumlah penduduk yang bertambah itu puluhan juta jiwa. Jika saat ini jumlah penduduk Indonesia berada di kisaran 269 juta menurut Worldometer maka jumlah lansia 24,29 juta jiwa. Pada 2020 diproyeksikan berjumlah 27,08 juta, pada 2025 berkisar 33,69 juta jiwa.
Adapun pada 2030 diperkirakan berjumlah 40,95 juta jiwa. Sementara 2035 sudah menjadi 48,19 juta jiwa. Bakal terus bertambah apalagi diiringi peningkatan kesejahteraan, tingkat pendidikan, sanitasi, perbaikan sosial ekonomi dan kualitas kesehatan meningkatkan harapan hidup.
Artikel Lainnya
“Jadi menurut analisis lansia oleh Kementerian Kesehatan, pada 2035 saja penduduk lansia Indonesia sudah berjumlah 48,19 juta jiwa. Bertambah 24 juta orang. Harus ada kebijakan jaminan sosial, jaminan layanan kesehatan, fasilitas umum, serta sarana dan prasarana penunjang pemeliharaan/perawatan mereka. Harus dari sekarang dipersiapkan agar tidak menjadi beban negara nantinya,” tegas pria yang kembali terpilih sebagai Anggota DPD RI periode 2019-2024.
Pemerintah diharapkan untuk lebih maksimal memanfaatkan hasil sensus penduduk guna menghadapi permasalahan kependudukan sehingga berdampak positif bagi pembangunan.
Berdasarkan data itu para lansia potensial yang masih mampu menghidupi diri mereka hendaknya dipersiapkan lapangan kerja yang memungkinkan buat mereka. Jika mereka berwirausaha, harusnya ada program yang mendukung. Harus ada program pelatihan keterampilan hingga pemasaran produk perseorangan lansia atau lembaga yang memberdayakan lansia tersebut.
“Kita tahu di Indonesia penduduk lansianya tetap bekerja di usia tua mereka. Berbagai alasan dapat dikemukakan diantaranya tidak terbiasa berpangku tangan hingga yang paling miris terpaksa bekerja karena tidak punya tabungan atau aset yang menopang hari tua mereka. Kehadiran lembaga yang memberdayakan lansia ini harus didukung dari sekarang,” ujarnya lagi.
Tonton Video Burung Terindah se Jagad Raya